Dwi Rezky Anandari
Magister Psikologi Sains
Pendidikan
Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga
Abstrak
Maraknya
keberadaan game online di kalangan
anak menjadi fenomena yang cukup menarik perhatian. Anak menghabiskan banyak
waktu di depan komputer ataupun smartphone
untuk bermain game online. Dalam
kondisi tersebut orangtua sangat berperan dalam melakukan kontrol dan
menerapkan disiplin terhadap anak. Orangtua dengan pola asuh permisif sedikit
memberikan tuntutan pada anak, mengijinkan anak mereka untuk bebas
mengekspresikan perasaan serta dorongan mereka, tidak memonitor kegiatan
anak-anak mereka, dan jarang melakukan kontrol kuat atas perilaku anak (Maccoby
& Martin; dalam Shaffer & Kipp, 2010). Jika tidak ada kontrol yang kuat
serta penerapan disiplin oleh orangtua, maka anak akan terbiasa untuk bermain game online tanpa ada batasan. Hal
tersebut dapat mengakibatkan anak mengalami kecanduan game online.
Kecanduan game online adalah kecenderungan untuk
terus bermain dan mengabaikan realitas (Clark & Scott, 2009). Individu
menjadi asyik dengan game, kehilangan
minat dalam kegiatan lain hanya untuk bermain game, menarik diri dari keluarga, teman-teman dan menggunakan game sebagai sarana melarikan diri
psikologis (Young, 2009). Individu merasakan kepuasan dapat mengekspresikan
diri yang dianggap tidak mungkin dilakukan di dunia nyata (Padwa &
Cunhingham, 2010).
Tulisan ini
didasari pada penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan
sampel yang sesuai dengan ciri-ciri tertentu dan tujuan penelitian. Responden
dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami kecanduan game online. Pengambilan data dengan menggunakan wawancara dan
untuk memperkuat hasil penelitian maka peneliti juga menggunakan (significant other).
Hasil
penelitian terhadap subjek dengan kecanduan game
online menunjukkan bahwa orangtua
dengan pola asuh permisif mempengaruhi anak mengalami kecanduan game online.